"Live The Life You Can Afford"
Pas
baca quote di atas, gw langsung teringat teman gw. Waktu itu dia cerita
keuangan keluarga dia yang sedang dalam kondisi tidak baik, banyak
hutang dan sebagainya, pokoknya sedang susah kondisi keuangannya, jadi
dia mesti hemat-hemat. Lalu gw dapati dia baru beli polo-shirt dengan
harga di atas 1 juta rupiah. Bukan, bukannya dia bohong kalo keluarga
lagi susah, karena gw tahu pasti memang benar keluarganya lagi susah.
Hal ini tentu membuat gw berpikir, "kok bisa lagi keadaan kaya gitu, dia
malah beli baju dengan harga segitu?" / "kok bisa tetep beli baju mahal
kalo keadaan keuangan keluarga lagi gak baik?"
Hal-hal
seperti di atas, belakangan ini sering kepikiran sama gw. Kenapa?
karena sering gw lihat orang-orang disekitar gw, dengan umur 22-25
tahun, gaji kurang lebih 5 jutaan/bulan, bisa nge-gym, bisa sering makan
di restoran, gadget terbaru, nongkrong, rokok, naik mobil ke mana-mana
(bensinnya), beli branded stuffs, liburan tiap tahun dan sebagainya.
Melihat itu membuat gw berpikir, "can they really afford the lifestyle
they lived?". Maksud gw, udah umur 22 tahun harusnya, mereka sudah tidak
bergantung lagi dengan uang dari orang tua, dengan gaji sebesar itu
dan gaya hidup seperti itu, apakah mereka masih menyisihkan uang untuk
menabung/investasi? Menurut perhitungan gw sih (kalau tidak punya
pekerjaan sampingan), ya bisa memang, tapi sisanya sedikit untuk
menabung/investasi. Lalu kalau ada hal-hal tak terduga, biayanya gimana?
atau
contoh lain yang ditulis @mrshananto, pembantu dia, gajinya 20
ribu/hari, bisa kasi uang jajan ke anaknya 10 ribu/hari, dengan alasan,
nanti anaknya nangis.
contoh
lain lagi dari @mrshananto, ada seorang ibu, punya anak 2: SD dan TK,
bisa liburan 2x setahun ke luar negeri, dan sekarang ingin beli mobil
baru. Gaji dia perbulan memang besar, tapi gak sebanding dengan
pengeluarannya. Ketika ditanya punya tabungan berapa? ada 5 juta + 40
juta deposito.
"Sweetie…dengan
lo mencairkan deposito pun, utang kartu kredit lo belum ketutup lho!
Terus bayar TK nya si adik tahun depan dari mana? KTA belum lunas. Terus
beli mobil mau bayar pake apa?”
"...."
"how long has this been going on? 2 years?”
“More… 9 years Win… "
“You cannot afford this!”
***
My
point is, let us be honest to ourself, did we live the life we can
afford? apakah benar gw mampu untuk punya gadget terbaru? apakah gw
mampu untuk rokok 1 bungkus/hari? apakah gw mampu untuk beli tas ini?
apakah gw mampu untuk beli 1 baju/perbulan demi kebutuhan penampilan?
apakah gw mampu untuk gym di sini? apakah gw mampu untuk 1 gelas kopi di
Starbucks setiap hari? apakah gw mampu untuk lifestyle seperti ini?
apakah dengan gaya hidup seperti ini terus gw masi bisa nabung untuk
investasi masa depan? Jangan-jangan gara-gara gengsi atau terbiasa hidup
enak sebelumnya lalu kita lupa hal ini.
3 comments:
setuju..
"it's not about how much you make, but how much you spend"
wah.. kaget abis nge-post comment
tnyt foto di google accountku ganteng juga ya..
kkkk
my comments here is, probably mereka yg spent that much itu karena ada back up dari ortunya. ckck.
dan for me gw truly agree with whatever u said here. really heart broken seeing my group of friends who really work hard to start credit on house etc, and seeing the other group of friends just keep spending on money! hadeh
truly agree. generasi p1 pembuat, k2 penerus, k3 penghancur yak :D
Post a Comment